![]() |
Septiana Fatma Karya |
Sama di Bulan yang Sama
Saat aku bersama senjaTersudut menganga
Diam sendiri menjingga
Sedang, burung-burung terbang tertawa
Kemudian, aku bersama hujan
Jatuh dan mengalir
Tiada lagi rasa seakan
Meski berbulir
Lalu, aku bersama kedua di bulan yang sama
Hujan turun di saat jingga
Berharap pelangi tiba
Namun gelap membuta
Dan aku masih sendiri
Disini
Bersama hujan, senja
Di bulan yang sama
Dalam Kenangan
Aku membuka kenangan lamaSerpihan-serpihan rasa masih tertinggal disana
Adakah kerinduan pula menyelimuti relung hatimu?
Tentang kenangan yang tak berujung
Tentang cerita tanpa akhir
Aku merintih dalam kesakitan
Ketika kau pergi tanpa sepatah kata pun
Saat kau panggil wanita itu dari balik pintu
Setelah itu,
Kau menghilang tiada berita
Layak Kasih pada Sayang
Merona pipi dalam kataMelayang hati buaian cinta
Kasih terpana pun terpesona
Memandang sayang penuh cinta
Tatapan mata berbicara
Bibir mengatup melengkung senyuman rasa
Jantung berdegup menghantarkan cinta
Hati menjawab semua tanya
Siapa melihat dengan cinta
Sebesar kasih pada sayang
Siapa merindu dalam dekap
Saat kasih kembali sayang
Tergoda
Mata mengerlip pada cahayaMenatap kasih penuh rasa
Bak bidadari dari surga
Turun ke bumi hendak menyapa
Kasih tersipu akan malu
Namun cinta tak kunjung lalu
Bak Arjuna menanti waktu
Mendekap kasih penuh haru
Kuasa
Temaram bulan purnamaCerah langit menggoda
Gemintang jatuh berharap doa
Namun Sang Penguasa tertawa
Siapa penuh harap pada sang cahaya?
Padahal ia bukan pencipta
Saat dunia nan fana
Penuh sesak manusia hina
Terlihat pada cermin raksasa
Lalu, Sang Maha Esa murka
Siapa yang terlena masih terpana?
Padahal akan disiksa
Posting Komentar untuk "Puisi Karya Septiana Fatma Karya"